Kode : AT-003 Ukuran : L IDR 120.000,- |
Tunik (bahasa Inggris: tunic) adalah pakaian longgar yang menutupi dada, bahu, dan punggung. Baju ini bisa berlengan atau tanpa lengan, dan panjangnya sampai di pinggul atau hingga di atas lutut.
Di zaman sekarang, tunik yang panjangnya hanya di sampai pinggul di sering dipakai wanita sebagai blus longgar untuk kesempatan santai. Dalam kebudayaan Barat, tunik yang panjangnya sampai di pergelangan kaki dikenakan rohaniwan dan anggota sekte keagamaan.
Kode : AT-002 Bahan : Paris Arab Ukuran : M IDR 115.000,- |
Asal-usul tunik adalah pakaian yang disebut tunica. Pakaian ini dikenakan orang Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan Kekaisaran Romawi Timur. Di Romawi Kuno, tunik adalah pakaian pria dan anak laki-laki. Pria muda dan prajurit mengenakan tunik berwarna putih yang panjangnya hanya sampai di atas lutut. Laki-laki berumur, bangsawan, dan hakim mengenakan tunik hingga sampai di pergelangan kaki. Di atas tunik dikenakan toga. Rakyat biasa mengenakan tunik yang dibuat dari kain wol berwarna putih. Tidak ada seorang pun dari kalangan rakyat biasa yang diizinkan mengenakan tunik berwarna ungu. Peraturan ini dijalankan dengan ketat. Warna ungu adalah warna kaisar.[1]
Kode : AT-004 Ukuran : L IDR 120.000,- |
Dalam kesempatan resmi, tunik dikencangkan dengan sabuk di sekitar pinggang pemakainya. Bila sedang berada di rumah, tunik dipakai sebagai baju longgar yang tanpa sabuk. Pada zaman Romawi kuno, pakaian pria terdiri dari tunik dalam, tunik luar, dan toga. Sementara itu, pakaian wanita terdiri dari tunik dalam, tunik luar, dan palia. Tunik luar wanita Romawi disebut stola.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar